ROBERT ADHI KSP
KOMPAS Siang | 10 Juni
2015 16:50 WIB
Jack Ma (50) tidak pernah menjadi juara di sekolah.
Dia berulang kali mengalami penolakan. Dia pernah ditolak masuk universitas.
Berulang kali pula dia melamar pekerjaan dan ditolak berbagai perusahaan. Tak
seorang pun yakin dengan masa depan Jack Ma. Namun, lelaki kelahiran Hangzhou,
Tiongkok, ini tidak pernah menyerah.
Jack Ma, pendiri dan Pemimpin Alibaba.com, perusahaan
e-dagang asal Tiongkok, menjadi orang terkaya di Tiongkok setelah penjualan
saham perdana Alibaba di bursa Amerika Serikat mencatat rekor 25 miliar dollar
AS pada September 2014. Dia menjadi orang Tiongkok daratan pertama yang masuk
dalam daftar orang terkaya dunia versi majalah Forbes.
Jack Ma kini menjadi contoh inspirasi bagi banyak
orang yang memulai e-dagang. Pelajaran yang dapat dipetik dari seorang Jack Ma
adalah dia tumbuh dari kehidupan yang sangat miskin dan dia bukan seorang juara
di sekolahnya. Dia pernah tiga kali gagal masuk ke universitas, namun terus
mencobanya sampai berhasil.
Ketika akhirnya berhasil menikmati pendidikan tinggi,
Jack Ma memastikan, dia juga menggunakan waktunya untuk bekerja praktik. Dia
bekerja sebagai seorang pemandu wisata di Tiongkok. Dia belajar dari kerja
keras dan interaksi dengan penduduk setempat serta wisatawan asing. Dia mulai
mengembangkan pandangan pribadinya tentang kapitalisme dan kewirausahaan serta
melihat web sebagai masa depan bisnis.
Richard Branson dalam situs Virgin.com menyatakan
setuju dengan Jack Ma bahwa internet akan menciptakan, bukan menghancurkan,
banyak pekerjaan dalam tahun-tahun mendatang. Salah satu tugas paling penting
bagi kemanusiaan adalah memberi setiap orang di bumi ini kesempatan untuk
terhubung secara online.
Terinspirasi oleh kisah-kisah Seribu Satu Malam, Jack
Ma kemudian memutuskan menggunakan nama Alibaba untuk perusahaannya yang
membuka pintu bagi usaha kecil dan menengah. "Suatu hari, saya di San
Francisco dan saya berpikir Alibaba adalah nama yang baik. Alibaba membuka
akses untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah," katanya.
Filosofi Jack Ma semuanya tentang hubungan pribadi,
juga bagaimana dia merekrut orang. "Jangan mempekerjakan orang yang paling
berkualitas, tetapi carilah yang paling gila," katanya tertawa. "Anda
membutuhkan orang dengan ide-ide yang berbeda untuk membuat perusahaan ini
hidup, bukan orang-orang yes men," ujarnya.
Guru Bahasa Inggris
Ketika berbicara dalam acara makan siang pada Economic
Club of New York, Selasa (9/6), Jack Ma mengungkapkan, periode menjadi guru
Bahasa Inggris menjadi masa terbaik dalam hidupnya.
Setelah lulus dari perguruan tinggi tahun 1988, dia
bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di universitas di kota kelahirannya,
Hangzhou. Dia hanya mendapatkan gaji 12 dollar AS sebulan, menurut program
dokumenter tentang hidup Jack Ma berjudul Crocodile in the Yangtze.
"Ketika tidak memiliki banyak uang, Anda tahu
bagaimana menghabiskannya," ucap Ma. "Uang 1 miliar dollar AS
bukanlah uang Anda. Uang yang saya miliki hari ini adalah tanggung jawab. Itu
merupakan kepercayaan orang terhadap saya," katanya.
Ini bukan pertama kali Jack Ma berbicara tentang
bebannya menjadi seorang miliarder. Ketika berbicara dalam sebuah panel di
Clinton Global Initiative di New York, Ma melihat hari-harinya sebagai guru
Bahasa Inggris sebagai pengalaman fantastis, menurut CNN Money. Dia mengatakan
kepada setiap orang, "Dengan 1 juta dollar AS, Anda menjadi beruntung,
tetapi ketika Anda memiliki 10 juta dollar AS, Anda mendapat masalah."
Setelah penjualan saham perdana Alibaba, Jack Ma
kepada CNBC mengatakan, tekanan datang dengan tanggung jawab pada dia, apalagi
kini dunia berfokus pada nilai saham Alibaba. "Penjualan saham perdana
besar karena saya senang dengan hasilnya. Tapi, ketika orang berpikir terlalu
tinggi tentang Anda, Anda memiliki tanggung jawab untuk tenang dan menjadi diri
sendiri," katanya.
Pada 1999, Jack Ma mengumpulkan 17 teman dan murid di
apartemennya di Hangzhou untuk berbagi visi menaklukkan pasar global. Mereka
mengumpulkan uang 60.000 dollar AS sebagai modal awal dan mendirikan pasar onlinebusiness
to business yang bertujuan untuk menghubungkan perusahaan-perusahaan kecil
dan menengah di seluruh Tiongkok terhubung dengan para pembeli global. Mereka
memulai dengan perusahaan e-dagangsederhana dan membutuhkan waktu empat tahun
untuk mendapatkan keuntungan.
Sejak itu, Alibaba memperluas perusahaan keluarga itu
untuk lebih dari 25.000 karyawan. Hal itu diikuti dengan pencapaian terbesar
dalam sejarah penjualan saham perdana yang tercatat 25 miliar dollar AS. Untuk
memahami besarnya pencapaian ini, Alibaba melayani 100 juta pembeli dalam
sehari dan telah menciptakan 40 juta pekerjaan di Tiongkok.
Rahasia sukses
Jadi, apa formula rahasia sukses Alibaba dan apa
budaya perusahaan yang unik yang mengubah Jack Ma dari seorang guru Bahasa
Inggris menjadi godfather pengusaha global asal Tiongkok?
Hidup mengajarkan Ma sejak awal pelajaran tentang
kerasnya penolakan. Jack Ma menyebutkan, dia pernah ditolak 30 kali ketika
melamar pekerjaan, gagal dalam ujian universitas, ditolak masuk Universitas
Harvard, bahkan gagal mendapatkan posisi di KFC.
Dalam pidatonya di Universitas Stanford, Jack Ma
mengatakan, "Tak seorang pun mengatakan, saya akan menjadi seorang yang
mampu melakukan sesuatu bermakna di masa depan. Saya tidak pernah berpikir akan
memiliki masa depan seperti hari ini."
Pengalaman mengalami kegagalan tidak sekadar menjadi
bahan bakar yang memompa semangat juangnya. Namun, itu juga membuatnya setia
pada visi untuk menciptakan kondisi optimal yang memungkinkan rekan dan
karyawan paling dekatnya merasa menjadi bagian nyata dari kehadiran Alibaba.
Pentingnya loyalitas dan membangun tim kuat-erat menjadi sentral dalam filosofi
bisnisnya. Menurut Joe Tsai, Wakil Pemimpin Alibaba, Jack Ma adalah orang
terbuka dan inklusif yang tahu bagaimana untuk berbagi.
Ma sering menanamkan kepada para karyawannya semangat
untuk menang, nilai-nilai perusahaan yang kuat, dan keyakinan bahwa
bersama-sama mereka dapat melakukan dan menjadi apa pun. "Kami akan
membuatnya karena kami masih muda dan kami tidak pernah menyerah,"
katanya. Itu merupakan kata-kata yang digunakan Jack Ma pada hari-hari awal
Alibaba untuk menginspirasi dan mendorong timnya. Pada tahun-tahun keberhasilan
berikutnya, Ma menambahkan, "Kami tetap percaya bahwa di masa depan
orang-orang normal dapat melakukan hal-hal luar biasa."
Elemen yang benar-benar unik dari budaya perusahaan
Alibaba adalah dampak dari mitos dan legenda novel-novel seni bela diri
Tiongkok yang telah menjadi realitas sehari-hari para karyawannya. Jack Ma
senang dengan pahlawan-pahlawan kungfu sejak dia masih remaja dan ini membentuk
strategi bisnisnya. Dia mentransfer kebajikan dan kekuatan legenda-legenda itu
ke dalam dirinya dan karyawannya. Para anggota stafnya bahkan dijuluki dengan
karakter novel-novel kungfu. Ini tidak hanya menjadi latihan menyenangkan dalam
budaya Alibaba, tetapi juga metode untuk hierarki yang rata. Mereka yang berada
di puncak perusahaan disebut dengan julukan mereka. Jack Ma dijuluki sebagai
Feng Qingyang yang mengacu pada pemain pedang legendaris yang tertutup, tak
terduga, dan agresif.
Mempertahankan visi sebagai jantung dan jiwa
perusahaannya, Jack Ma menilai agama melekat pada prinsip "hidup serius
dan bekerja dengan senang hati". Dia berperan serta dalam upacara
pernikahan massal karyawannya setiap tahun. Dia ingin karyawannya hidup bahagia
dan menikmati hidup.
Satu hal lain yang mengubah Alibaba dari perusahaan start-up
sederhana menjadi pemain global adalah tai chi, yang dipandang sebagai
bagian penting dari budaya perusahaan dan program kesejahteraan karyawan. Itu
merupakan kunci strategi Jack Ma dan filosofi hidupnya. Seni bela diri kuno
memanfaatkan dan mengarahkan energi yang dipraktikkan langsung oleh karyawan.
Bahkan, ini menjadi bagian penting dalam proses perekrutan.
Jack Ma sendiri adalah master seni bela diri.
"Tai chi seperti yin dan yang. Hidup seperti sungai mengalir di arah yang
berbeda. Bagaimana cara menyalurkan, melepaskan, mengumpulkan, atau
melarutkannya, itu juga cara Anda mengelola perusahaan," katanya.
No comments:
Post a Comment